Asal usul anime
Asal usul anime ada di negara jepang. Kata anime diucapkan sebagai ‘ah-lutut-mungkin.’ Ini adalah bentuk animasi pendek. Khususnya di Jepang, istilah ini digunakan untuk menunjukkan semua jenis animasi terlepas dari genre, gaya, dll. Namun di luar Jepang, istilah ini digunakan untuk merujuk pada animasi yang diproduksi oleh studio Jepang. Untuk waktu yang lama, itu adalah produk lokal Jepang dengan produksi, cerita, tema, dll. Tetapi selama empat hingga lima dekade terakhir, anime juga telah mengumpulkan basis penggemar internasional yang sangat besar. Mereka telah diterjemahkan ke dalam bahasa yang berbeda untuk audiens internasional. Orang-orang Barat sangat mengkonsumsinya dan mewariskan warisan kepada anak-anak mereka sekarang.
Pada akhir abad ke-20, gaya seni tertentu dikembangkan oleh Osamu Tezuka, yang dengan cepat menyebar ke penonton domestik. Perbedaan antara anime dari komik tradisional dan kartun adalah apa yang menarik banyak penonton. Ini menjangkau khalayak yang besar melalui siaran di televisi dan internet. Kebanyakan anime adalah karya orisinal. Namun, mereka juga merupakan adaptasi dari manga atau video game Jepang. Ada berbagai genre untuk memenuhi selera audiens yang besar. Episode sering berjalan selama ratusan hingga anime lovers apk ribuan jumlahnya. Alur cerita tidak membosankan dan selalu mengedepankan perspektif baru. Mereka membuat semuanya terlihat segar, dan karakterisasinya terasa baru. Terkadang anime yang berjalan hanya sepuluh hingga dua belas episode meninggalkan dampak yang lebih besar pada penonton daripada anime yang berjalan selama bertahun-tahun. Anime dengan artwork yang sangat basic dan sederhana terkadang terlihat lebih menarik bagi penonton daripada anime dengan visual yang bagus.
anime jepang vs anime barat
Anime memiliki metode produksi yang beragam yang telah beradaptasi dengan baik dengan berbagai teknologi. Anime Jepang fokus pada sinematografi, pengembangan karakter, penggunaan kamera, dll, tidak seperti anime barat yang lebih fokus pada gerakan. Efek pada kamera diberikan sangat penting dalam versi Jepang. Salah satu fitur karakter Jepang yang paling umum digunakan adalah mata besar yang menunjukkan beberapa emosi. Industri Jepang memiliki lebih dari 400 perusahaan dengan studio animasi seperti Ghibli, Sunrise, dan Toei menempati garis depan. Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa anime Jepang merupakan sekitar 60% dari semua serial animasi dunia. Gaya seni yang digunakan dalam bahasa Jepang beragam beserta fitur-fiturnya.
Satu kesalahan umum yang dilakukan orang adalah mereka mengidentifikasi satu bagian dari anime sebagai sebuah genre, sedangkan kenyataannya adalah bahwa itu bukan genre itu sendiri. Anime adalah suatu bentuk seni yang mengandung beberapa genre di dalamnya. Beberapa orang percaya bahwa kata anime telah diambil dari bahasa Prancis, sebagai aksen akut yang digunakan di atas ‘e’ dalam ‘anime.’ Sebelum penggunaan istilah anime secara luas, istilah lain yang disebut Japanimation digunakan pada akhir abad ke-20, tetapi segera diganti dengan kata anime. Semua anime memiliki satu kesamaan: penonton melibatkan karakter pada tingkat yang sangat emosional. Bahkan alur ceritanya begitu epik dan berdampak besar bagi penontonnya.